Aku FA wannabe

Flight Attendant,
mungkin banyak ya wanita di luar sana yang memimpikan profesi tersebut. Pernah ga sih kamu ngebayangin bisa jalan-jalan keliling dunia gratis tanpa harus mikirin tiket promo? hehe, itulah salah satu enaknya jadi pramugari. Tapi di samping itu, tanggungjawab pramugari itu besar banget, pramugari-pramugara adalah pundak keselamatan para penumpang disandarkan.

Sebagai FA wannabe yang semangatnya menggebu-gebu, aku selalu searching di internet tentang apa itu profesi pramugari, mulai dari pengalaman seleksi masuk ke suatu airline sampai besarnya gaji pramugari. Sallary nya tinggi banget boook! wah, masih muda bisa jadi jutawan nih.

eeh tapi aku ngomong begini bukan berarti aku cuma ngarepin gajinya aja loh yaa! bukan kok bukan! aku punya pengharapan tulus buat jadi pramugari, bener-bener tulus 🙂

sama halnya ibarat kita mencintai seseorang, ketika ditanya “kenapa kamu cinta si doi?” pasti bingung kan mau jawab apa (haha ciiiieeee jadi melenceng tjurhat)

nah begitulah aku, ketika ditanya “kenapa ayu kepengen jadi FA?” , saking tulusnya dan saking bingungnya aku, dengan pedemeter dan sok keminter aku jawab begini “Karna ingin memperkenalkan keramahan Indonesia pada dunia.” hahaha 😀 tapi emang bener begitu kok 😉

Di samping itu, aku paling males kalo ditanya “Ayu pengen jadi FA? gak takut jatuh terus mati?”  hmmm, maut itu kan di tangan Tuhan. Kalo kalian pernah belajar Pendidikan Agama Islam materi Iman Kepada Qada & Qadar, pasti kalian tahu bahwa kematian itu termasuk dalam Takdir Mubram, artinya takdir yang sudah menjadi ketentuan Allah dan tidak dapat diganggu gugat.

back to the topic! intinya kematian itu sepenuhnya di tangan Tuhan, kalau profesi yang kita impikan itu adalah profesi penantang maut, jangan jadikan hal itu sebagai penghalang untuk meraihnya 🙂

Kalo kata Ali Syakieb begini “orang tidur aja bisa meninggal, kenapa kita harus takut naik pesawat?”

Jadi, buat FA wannabe di luar sana tetep semangat yaa, jangan mudah terkecoh sama pendapat negatif oranglain, semua orang bebas berargumentasi, yang terpenting adalah kemauan dan keyakinan dari dalam hati kita masing-masing, dukungan orangtua, serta semangat kita untuk meraihnya 🙂

dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan.